packing our briquette coconut shell charcoal, Ready for eksport

best offer for you, send an email to briketkelapa@gmail.com.

Lab test result

best offer for you, send an email to briketkelapa@gmail.com.

halfway to the high quality of briquette

best offer for you, send an email to briketkelapa@gmail.com.

100% coconut shell charcoal

best offer for you, send an email to briketkelapa@gmail.com.

this is it

best offer for you, send an email to briketkelapa@gmail.com.

Sabtu, 28 Mei 2016

Briket Arang Batok Kelapa Murah Kualitas Ekspor Jakarta

jual briket batok kelapa di Hubungi Imsa:0857.7088.4395(call) // 089.671.626.116(WA).

=========

Di Indonesia kata briket selama ini sangat identik dengan batubara. Setiap mendengar kata briket, kebanyakan orang akan langsung berfikiran dengan salah satu bahan bakar alternatif pengganti minyak tersebut. Tidak salah memang, namun seiring makin berkembangnya teknologi, briket pun kini bisa diproduksi dengan berbagai macam bahan baku lain, seperti briket sampah, briket bambu, briket sekam, briket serbuk gergaji, briket batok kelapa, dan briket kulit kacang. Masing-masing jenis briket tersebut memiliki tekstur dan karakter sendiri-sendiri, sesuai dengan bahan baku yang digunakan.

Briket Tempurung KelapaBelum lama ini, kami berkesempatan mengunjungi salah seorang produsen briket tempurung kelapa yang berada di Bantul Yogyakarta, yakni Novi Setiawan (35). Serangkaian cerita menarik seputar perjalanan bisnisnya mengalir dari Novi yang mengaku baru melakoni usaha tersebut pada tahun 2008. “Sebelum benar-benar terjun dalam usaha briket ini, saya terlebih dahulu menjalankan usaha pembuatan arang batok dengan dibantu langsung oleh istri, namun karena saat itu asapnya menggangu lingkungan sekitar, maka kami mulai berfikir mengolahnya menjadi produk lain,” jelasnya.

Trial and Error Merintis Usaha Briket => pabrikbriket.blogspot.com


Beruntung bagi Novi, tidak lama setelah dirinya mengevaluasi usaha arangnya, datang tawaran dari salah seorang relasi dari Semarang untuk membuatkan briket dari tempurung kelapa. Tidak tanggung-tanggung, tawaran pertama tersebut langsung dari eksportir yang melayani pesanan dari Arab Saudi. Novi yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman dalam memproduksi briket, langsung melakukan serangkaian trial and error untuk bisa memperoleh formulasi yang tepat dalam memproduksi briket dari tempurung kelapa. “Tidak mudah memang karena ketika itu masih minim informasi tentang briket dari tempurung kelapa, namun dengan semangat yang saya miliki, akhirnya tawaran tersebut bisa kami penuhi, dan mereka pun mengaku puas,” terang Novi sembari tersenyum.

Novi SetiawanKesuksesannya tersebut seolah mengikuti serangkaian pesanan-pesanan berikutnya yang terus mengalir, meskipun lewat jasa perusahaan trading (eksportir). Memang briket tempurung kelapa kreasi Novi memang memiliki kualitas yang sangat baik, karena bisa menghasilkan energi panas yang cukup tinggi dan berkalori tinggi. “Hampir sebagian besar produk briket ini kami kirim ke Timur Tengah, disana digunakan sebagai bahan bakar untuk sisha (rokok arab),” imbuhnya. Hingga awal tahun 2010, usaha yang dilakoni Novi berjalan normal, sampai kemudian terbentur dengan adanya krisis global yang seolah ‘melumpuhkan’ usaha tersebut pada tahun yang sama.

“Karena produk kami sebagian besar diekspor ke mancanegara, maka secara langsung terkena dampak krisis global ketika itu, hampir satu setengah tahun dari 2010 kami vakum berproduksi, istilahnya kembali menjadi pengangguran,” kenang Novi. Dalam proses vakumnya tersebut Novi berfikir keras bagaimana bisa bangkit kembali. Apalagi dirinya mengaku sudah sejauh itu ‘nyemplung’ dalam usaha briket batok kelapa, sehingga sayang jika dihentikan permanen. Dengan sisa-sisa semangat yang dia miliki, Novi mulai berfikir untuk mengalihkan pangsa pasar briket batok kelapa tersebut ke pasaran lokal. Namun untuk mengarah kesitu, dia juga dihadapkan dengan situasi dilema, yakni harus menyesuaikan harga pasaran lokal.

Proses Produksi Briket Tempurung KelapaLangkah strategis yang dijalankan Novi perlahan membawanya bangkit dari keterpurukan. Pelan tapi pasti, Novi kembali mendapatkan kepercayaan buyer dari Negara-negara timur tengah seperti Dubai, Lebanon, serta dari Amerika Serikat. “Ada dukungan dan kepercayaan dari salah satu trading (eksportir) yang kemudian membawa saya kembali berproduksi dengan kapasitas yang lebih besar, apalagi selama vacum saya juga berinisiatif membuat beberapa mesin produksi pendukung yang ternyata berhasil menaikkan kapasitas produksi yang kami miliki,” terangnya.

Sukses Berbisnis Briket Kelapa
Kini, setelah mampu bangkit dan kembali berproduksi, Novi mampu mempekerjakan sekitar 50 orang untuk menjalankan usahanya tersebut. “Sejatinya salah satu tujuan kenapa saya bertahan di usaha ini karena ingin memberdayakan masyarakat sekitar sini, dan sejauh ini Alhamdulillah semua berjalan sesuai dengan harapan,” lanjutnya. Dengan kenaikan kapasitas produksi yang dia miliki saat ini (8 ton/ hari), Novi mampu melayani pesanan dari berbagai pihak terutama dari para eksportir langganannya. Untuk lokal (nasional) saat ini biasanya mereka mampu melayani 1 ton briket/ minggunya. Sementara untuk buyer luar, dalam seminggu melayani minimal 27 ton briket, baik curah maupun full packaging.

Produk Briket yg dieksporUntuk harga briket tempurung kelapa miliknya, Novi menjualnya dengan harga 900 USD/ ton untuk curah, dan 1.200-1.250 USD/ ton untuk full packaging. Selain briket, Novi yang sampai saat ini belum memiliki nama usahanya, menjual juga arang kayu (untuk lokal) seharga 450 USD/ ton. Dengan kualitas produk yang dia miliki, Novi tidak takut untuk berkompetisi dengan para produsen usaha sejenis lain yang tidak sedikit jumlahnya. “Bagi saya, kualitas tetap nomor satu, oleh karena itu saya sendiri yang selama ini terjun langsung dalam quality control semua bahan baku yang digunakan serta hasil produksinya,” jelas Novi.

Faktor cuaca menjadi salah satu kendala yang sejauh ini terkadang menghambat proses produksi briket tempurung kelapa milik Novi. Panas matahari yang cukup memang dibutuhkan Novi untuk proses pengeringan briket tempurung kelapa miliknya. “Kami menggunakan oven dan panas matahari dalam proses pengeringan, agar hasil akhir yang didapatkan bisa lebih maksimal,” kata Novi sekaligus menutup sesi wawancara pada kesempatan sore hari tersebut.

Minggu, 22 Mei 2016

jual briket batok kelapa jakarta